Labels

Wednesday 3 December 2014

Dokumentasi Pabbaja Samanera Tahun 2014 di STAB N Negeri Sriwijaya Tangerang Banten

Pabbaja sebagai bagian dari program yang dipilih oleh Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STAB N) Sriwijaya untuk membentuk civitas akademik yang berkarakter unggul dan Buddhistik. 

Pada tahun 2014, STAB N Sriwijaya Tangerang Banten bekerja sama dengan Sangha Theravada Indonesia menyelenggarakan program pabbaja samanera sementara. Kegiatan ini mulai berlangsung sejak tanggal 23 November 2014 s.d. 11 Desember 2014. YM Sri Pannavaro Mahathera bertindak sebagai Uppajjhaya pada kegiatan ini. YM Bhikkhu Abhayanando menjabat sebagai ketua panitia. Jumlah peserta yang ikut sebanyak 40 orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa STAB N Sriwijaya Tangerang Banten.

Foto ini diambil sesaat setelah upacara penabhisan pada tanggal 27 November 2014. Peserta pabbaja adalah yang berdiri di deretan tiga dan empat.

Meditasi menjadi kegiatan yang rutin dilakukan oleh peserta. Dengan duduk tegak dan rileks, posisi kaki bersila, peserta pabbaja melaksanakan meditasi. Suasana ruangan terlihat hening.

Pembelajaran di kelas adalah bagian dari proses untuk menambah dan meningkatan pengetahuan Buddha Dhamma. Acariya atau pengajar yang ditunjuk oleh STI adalah para bhikkhu yang ahli pada bidang materi ajar.

Pindapata sebagai tradisi para Buddha menjadi kegiatan rutin para bhante dan peserta pabbaja. Pindapata mulai dilaksanakan sejak tanggal 29 November 2014. Umat yang berpartisipasi berasal dari berbagai vihara di Tangerang. Para dosen, karyawan, dan mahasiswa pun turut serta dalam kebajikan ini. Anumodana kepada para dermawan yang telah berbuat baik. Lokasinya di halaman kampus. Untuk memudahkan umat, panitia menyediakan sejenis pos yang disesuaikan dengan jenis dana, seperti: nasi, sayuran, kue, minuman, roti atau makanan kering. 

Pindapata dilakukan secara rapi. Bhante dan samanera membentuk barisan panjang. Susunan berdasarkan umur peserta pabbaja. Bhante biasanya berada dibarisan paling depan dan paling belakang.




Dua foto di atas adalah momen untuk pertama kalinya peserta pabbaja mengenakan jubah coklat. Ini terjadi saat upacara penabhisan. Peserta memohon tuntutan tisarana dan dasa sila kepada Bhante. Kegiatan ini diakhiri dengan bernamaskara kepada Bhante.


Para peserta pabbaja masih mengenakan jubah naga. Jubah khusus yang dikenakan saat memulai upacara penabhisan. 






Sebelum ditabhis, peserta dilatih oleh para samanera agar pada saat pelaksanaan upacara penabhisan terlaksana dengan baik dan lancar.

Mencukur rambut adalah simbol dari pelepasan duniawi yang dilakukan oleh seluruh peserta pabbaja.